Rabia
al-Dousari boleh jadi termasuk lelaki berlapang dada. Dia berjanji bakal
memaafkan kesalahan Faisal al-Amiri, yang terbukti bersalah membunuh putranya,
Abdullah.
Hanya saja, Dousari mengajukan syarat Faisal boleh dibebaskan dari hukuman penjara sekaligus vonis mati bia dia berhasil menghapal Alquran, tulis surat kabar Al-Yaum, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (15/10).
Pengadilan di sebuah provinsi di sebelah timur negara itu telah memutuskan Faisal bersalah membunuh Abdullah dalam sebuah perkelahian. Sesuai syariat Islam berlaku di Negeri Dua Kota Suci itu, dia divonis mati. Pelaksanaan hukuman mati dilakukan dengan cara dipenggal kepalanya.
Tapi, Faisal bisa bebas dari semua hukuman bila keluarga Abdullah mau mengampuni. Pengadilan Tinggi setempat mendorong agar Dousari mau memaafkan kesalahan Faisal.
Dousari menolak uang pengganti darah putranya. Dia hanya mengajukan syarat Faisal harus menghapal kitab suci umat Islam itu.
Dousari
barangkali yakin Faisal tidak akan mengulangi dosa itu lagi bahkan bisa menjadi
saleh setelah menghapal Alquran. Maklum saja, Alquran seharusnya menjadi
pedoman hidup tiap muslim.
Hanya saja, Dousari mengajukan syarat Faisal boleh dibebaskan dari hukuman penjara sekaligus vonis mati bia dia berhasil menghapal Alquran, tulis surat kabar Al-Yaum, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (15/10).
Pengadilan di sebuah provinsi di sebelah timur negara itu telah memutuskan Faisal bersalah membunuh Abdullah dalam sebuah perkelahian. Sesuai syariat Islam berlaku di Negeri Dua Kota Suci itu, dia divonis mati. Pelaksanaan hukuman mati dilakukan dengan cara dipenggal kepalanya.
Tapi, Faisal bisa bebas dari semua hukuman bila keluarga Abdullah mau mengampuni. Pengadilan Tinggi setempat mendorong agar Dousari mau memaafkan kesalahan Faisal.
Dousari menolak uang pengganti darah putranya. Dia hanya mengajukan syarat Faisal harus menghapal kitab suci umat Islam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar