Spesies baru snailfish, jenis ikan laut dalam yang bergerak
lambat seperti siput, berhasil terekam dengan kamera bawah air. Tubuhnya
yang berwarna putih seluruhnya, ikan tersebut bak hantu saat ditemukan
sedang berenang di kegelapan samudra pada kedalaman 7 km di palung laut
perairan Peru-Cile, Samudra Pasifik bagian tenggara.
“Hal yang menggoda adalah kita punya foto yang sangat jelas dari
spesies itu,” kata Monty Priede, Direktur Oceanlab di Universitas
Aberdeen, Skotlandia. “Tidak seorang pun yang pernah melihat ini
sebelumnya, dan itu tak pernah ditangkap kamera sebelumnya.”
Snailfish merupakan jenis vertebrata atau hewan bertulang
belakang yang hidup di perairan paling dalam. Penemuan teranyar ini
menguatkan bukti bahwa banyak hewan laut dalam yang tahan terhadap
kondisi ekstrem seperti suhu rendah dan tekanan tinggi. Rekor snailfish yang paling dalam ditemukan adalah pada palung di perairan Jepang yang direkam pada tahun 2008 di kedalaman 7,7 km.
Hidup
begitu jauh di bawah air, spesies yang berukuran panjang 15 cm itu
mampu menahan tekanan tinggi yang setara dengan 1.600 gajah yang berdiri
di atas minicooper. “Pada level molekuler dan detail
biokimianya, spesies tersebut sangat adaptif dengan lingkungannya yang
bertekanan tinggi,” ucap Priede, menerangkan kemampuan spesies tersebut
untuk bertahan di kedalaman laut.
Ikan tersebut merupakan salah satu spesies baru yang ditemukan dalam
ekspedisi hasil kerja sama antara Oceanlab Universitas Aberdeen
Skotlandia, National Institute of Water and Atmospheric (NIWA) Selandia
Baru, dan Universitas Tokyo Jepang baru-baru ini. Selama tiga minggu
ekspedisi, tim peneliti berhasil menangkap 6.000 gambar di palung
berkedalaman 4.500 hingga 8.000 meter. Selain menemukan spesies
tersebut, para peneliti juga menemukan sejumlah besar amphipod, cusk eel (sejenis belut), dan crustacea (udang-udangan) pemakan bangkai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar