Rabu, 16 Januari 2013

Jeruk Tangan Dewa




Jarang sekali melihat buah jeruk berbentuk sangat unik, menyerupai benjolan tersusun rapi membentuk struktur seperti tangan dengan jari-jari berkuku lentik, di pasaran. Bayangkan saja, satu buahnya memiliki sekitar 5 sampai dengan 20 ‘jari lentik’. Karena bentuknya yang unik, maka buah ini kadang disebut dengan nama jeruk tangan dewa, atau di Aceh lebih dikenal dengan nama jeruk kuku macan. Namun di toko penjualan ramuan obat tradisional Cina, jeruk ini lebih dikenal dengan nama Hiong-i yang diterjemahkan sebagai jeruk jari Budha.



Jeruk yang nama latinnya disebut Citrus Medica dari keluarga Rutaceae ini berasal dari Cina dan sekitar Myanmar. Memiliki kulit buah yang tebal, rasanya pahit getir karena kandungan minyak atsiri pada kulitnya. Jeruk unik ini juga kerap disebut sebagai jeruk sukade, karena kulit buahnya yang tebal dapat dimanfaatkan sebagai manisan yang pada zaman Belanda dulu terkenal sebagai sukade.

Intisari buah jeruk ini sangat sedikit, berwarna putih, dan berasa asam. Sehingga para juru masak sering menggunakannya sebagai campuran dalam salad atau bahan yang dipakai untuk melumuri ikan supaya tidak amis. Selain itu, buah ini juga kerap digunakan sebagai campuran dalam pembuatan permen, es krim, dan yoghurt untuk memberikan ’sentuhan’ asam. Jeruk unik ini di Cina maupun Jepang juga sering digunakan sebagai bahan untuk mengharumkan ruangan dengan bau segar yang dihasilkannya.
Tak hanya itu, buah jeruk ini juga digunakan sebagai bahan obat tradisional. Caranya dengan menggunakan buah yang betul-betul matang dan berwarna kuning cerah, lalu diiris tipis-tipis. Irisan buah ini kemudian dikeringkan tanpa cahaya matahari lalu direbus. Air rebusan bahan kering ini dapat menyembuhkan maag, memperbaiki pencernaan makanan, dan menghilangkan masuk angin. Sedangkan rebusan kuncup daunnya, serta biji buahnya yang mengandung zat antelmintik, juga dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit cacingan.



Selain sebagai campuran masakan dan obat, jeruk ini juga sering dipakai untuk upacara keagamaan. Namun banyak dari para penggemar tanaman mengoleksinya sebagai tanaman hias karena bentuknya yang unik dengan warna buahnya yang menarik.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar